Artikel

Apa itu Sedekah Jariyah

sedekah jariyah adalah jenis amalan yang pahalanya akan terus mengalir meskipun pelakunya sudah meninggal dunia.

Pahala tersebut bersumber dari manfaat positif serta kebaikan yang dirinya tinggalkan kepada orang banyak selama hidup di dunia.

Contoh Sedekah Jariyah

1. Mendirikan Masjid

Contoh sedekah jariyah yang pertama adalah mendirikan atau membangun masjid. Masjid merupakan tempat ibadah umat Islam sekaligus “rumah” Allah SWT. Membangun masjid di kala hidup menjadi sebuah amal yang sangat baik dan pahalanya tidak terputus sampai meninggal. Hal ini dikarenakan ketika masjid dibangun, akan banyak warga atau umat Islam yang beribadah dan merasakan manfaat atau kebaikan dari masjid tersebut.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, artinya:

“Barang siapa yang membangunkan sebuah masjid kerana Allah walau sekecil apa pun, maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga,” (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Menyebarkan Ilmu yang Bermanfaat

Contoh sedekah jariyah yang selanjutnya adalah menyebarkan ilmu yang bermanfaat. Ilmu adalah sebuah hal yang berguna untuk kehidupan, baik di dunia maupun akhirat. Arti dari ilmu yang bermanfaat di sini adalah hal-hal seputar edukasi yang tidak bertentangan dengan syariat Islam.

3. Membangun Rumah untuk Orang yang Membutuhkan

Contoh sedekah jariyah selanjutnya adalah membangun rumah untuk musafir atau orang-orang yang membutuhkan. Selain untuk musafir, membangun panti asuhan juga bisa menjadi sebuah sedekah jariyah. Hal ini tertuang dalam Alquran, yang artinya:

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim,” (Q.S. An Nisa 4:36).

4. Selalu Bersedekah saat Sehat

Contoh sedekah jariyah yang selanjutnya adalah mengeluarkan sebagian harta untuk kebaikan, di kala hidup atau sehat. Harta yang disedekahkan tersebut bisa membawa banyak manfaat, misalnya membantu orang-orang yang kelaparan dan lain sebagainya. Dalam Alquran dituliskan bahwa pahala orang bersedekah bisa mencapai 700 kali lipat.

Indahnya Berbagi

Berbagi, salah satu bentuk ibadah yang mendekatkan diri kita kepada Allah dan makhluk ciptaannya.
Berbagi itu indah, karena disamping meningkatkan taqwa dan iman kita. Berbagi juga menumbuhkan rasa cinta kita pada apa saja hal yang ada di sekitar, terkhusus pada Allah dan Rassul-Nya.
Berbagi juga meningkatkan hubungan baik kita pada sang pencipta Allah SWT dan makhluk ciptaan-Nya. Karena kebaikan dalam hal apapun adalah hal yang Allah cintai.
Sesuai dengan hal-hal yang Allah perintahkan di dalam Al-Quran: QS. An-Nisa ayat 36, yang artinya : “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”.
Berdasarkan ayat Al-Quran di atas kita diperintahkan untuk selalu berbuat baik pada sesama. Karena kebaikan adalah ibadah yang diperintahkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda: “Kullu Ma’rufin Shadaqah (HR. Bukhari)” yang artinya: “Setiap kebaikan adalah sedekah” (HR. Bukhari).
Hadits tersebut mengajarkan kita untuk selalu melakukan hal yang baik dengan niat yang baik, seperti contohnya adalah bersedekah. Dengan begitu Allah akan memberikan ganjaran pahala, Insyaallah.
Tentunya melakukan hal tersebut harus dibarengi sedekah yang dipenuhi kebaikan, kebermanfaatan untuk sesama, dan didasari hati yang ikhlas saat memberi.
Berbagi dalam hal ini bersedekah tentunya berarti untuk menjalani kehidupan ini, karena kehidupan yang dijalani dengan kebaikan akan memperoleh kebaikan pula.
Oleh karena itu, mulailah untuk selalu berbagi dalam artian bersedekah agar setiap hal yang dilakukan mendapatkan cinta dan perhatian dari Allah.

Keutamaan Saling Berbagi

Saling berbagai memiliki sejumlah keutamaan. Berikut di antaranya.
1. Mengantarkan ke Surga dan Menjauhkan dari Neraka

berbuat baik dengan saling berbagi dapat mengantarkan manusia menuju surga dan menjauhkannya dari neraka. Maka dari itulah, hendaknya melaksanakan perintah Allah SWT untuk saling berbagi, meskipun hanya sedikit.


2. Dicintai Masyarakat Sekitarnya

Saling berbagi dan saling memberi akan menanamkan rasa peduli dan cinta terhadap sesama. Orang yang suka berbagi terhadap orang lain akan dicintai dan disukai oleh masyarakat di sekitarnya.

Sedangkan orang yang bakhil dan kikir tidak akan disukai oleh masyarakat di sekitarnya karena ia lebih mementingkan kebutuhan sendiri dan tidak berjiwa sosial. Maka dari itulah, sifat saling berbagi harus dimiliki oleh setiap manusia dalam hidup bermasyarakat.


3. Bertambahnya Rezeki

Orang yang gemar berbagi akan mendapat jaminan rezeki dari Allah SWT. Hal ini bersandar pada sabda Rasulullah SAW,

“Tidak ada suatu hari, di mana seorang manusia melewati pagi harinya, kecuali ada dua malaikat yang turun. Malaikat pertama mengatakan: ‘Ya Allah berilah pengganti kepada orang yang berinfak.’ Malaikat kedua mengatakan: ‘Ya Allah timpakanlah kerusakan kepada orang yang pelit’.” (HR Bukhari dan Muslim).

ikhlas

Bersedekah dan Ikhlas

Ikhlas bukanlah suatu perkara yang mudah. Begitu sulitnya bagi kita untuk mencapai level hati tersebut sehingga dapat dikatakan bahwa hampir tak ada manusia yang benar – benar dapat menjangkaunya. Namun, bukan berarti kita tidak dapat melatih diri untuk mencoba memahami arti ikhlas.

Terkait hal ini, salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan membiasakan diri bersedekah.

Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena ria’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Baqarah [2] : 264)

Ayat di atas menjelaskan tentang salah satu hal yang dapat kita pelajari dari sedekah. Sedekah memungkinkan kita untuk memberikan sebagian harta pada orang yang membutuhkan.

Ada pahala tersendiri bagi siapa saja yang mampu melakukannya baik secara terang – terangan maupun sembunyi – sembunyi. Ketika sedekah dilakukan secara terang – terangan memungkinkan orang lain untuk jadi terinspirasi pada hal baik. Namun di sisi lain, kita juga berpeluang untuk menjadi riya’.

Dalam kondisi inilah kita ditantang untuk melatih keikhlasan hati. Hati yang mencapai level tersebut akan berusaha untuk tidak berbangga terhadap penilaian yang diberikan orang lain pada perbuatan baik yang kita lakukan.

Sejatinya, hal ini memang sulit untuk dilakukan mengingat telah banyak akses yang bisa kita tempuh untuk menjadi sumber sifat riya’, sebut saja media sosial. Namun, tentu Allah akan memberikan pahala luar biasa bagi hamba- Nya yang mampu mencapai level ikhlas tersebut.

Baca juga : Apa Saja Manfaat Sedekah Dari Sisi Psikologis?

ekspor

Statement Jokowi Banyak Negara Menghentikan Ekspor Pangan

Presiden Joko Widodo menyatakan krisis pangan kini semakin nyata terjadi akibatnya banyak negara membatasi ekspor sebagai imbas dari El-Nino yang menyebabkan kekeringan ekstrim dan mengganggu produksi pangan secara global.

El Nino Penyebab Negara Lain Stop Ekspor

El Nino adalah pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan hujan di wilayah Indonesia.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebutkan di Indonesia sendiri, suhu rata-rata tahunan periode 1951-2021 mengalami peningkatan temperatur 0,15 derajat Celcius per 10 tahun, yang menandakan bahwa fenomena peningkatan suhu permukaan bahkan telah terjadi pula secara signifikan dan merata di Indonesia.

Organisasi pangan dunia Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), juga meramalkan tahun 2050 mendatang, dunia akan menghadapi potensi bencana kelaparan akibat perubahan iklim sebagai konsekuensi dari menurunnya hasil panen dan gagal panen.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut jumlah negara yang melarang ekspor bahan pangan kini semakin bertambah. Larangan ekspor bahan pangan tersebut dilakukan karena semakin tingginya harga pangan yang diakibatkan perubahan iklim dan kondisi geopolitik dunia.

Menurut Jokowi, saat ini sudah ada 22 negara yang melarang ekspor pangan. “Yang sekarang terjadi menyebabkan pangan semakin naik harganya adalah 19 negara sekarang ini sudah tidak mengekspor pangan, bahkan tadi pagi saya baca lagi bukan 19 lagi, tetapi 22 negara saat ini sudah tidak mau mengekspor bahan pangannya, termasuk di dalamnya adalah beras,” kata Jokowi dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional IV PDIP Tahun 2023 di Jakarta.

Beberapa negara yang mulai melakukan larangan ekspor bahan pangan, antara lain, Uganda, Rusia, India, Bangladesh, Pakistan, dan Myanmar. “Betapa nanti kalau ini diteruskan, semua harga bahan pokok pangan semuanya akan naik,” ujarnya.

Baca juga : Mengenal Sosok Utsman Bin Affan

Jokowi menyampaikan, ancaman perubahan iklim semakin nyata dirasakan di berbagai negara. Ancaman itu seperti terjadinya kenaikan suhu bumi, kekeringan, dan kemarau panjang yang menyebabkan gagal tanam dan gagal panen. Di Indonesia sendiri terjadi super El Nino di tujuh provinsi sehingga berpengaruh terhadap pasokan pangan nasional.

Selain dipengaruhi oleh ancaman perubahan iklim, pasokan pangan dipengaruhi kondisi geopolitik dunia. Jokowi mengatakan, perang di Ukraina dan Rusia sempat menyebabkan pasokan gandum berkurang sehingga menyebabkan harganya melambung tinggi.

Indonesia juga masih melakukan impor gandum sebesar 11 juta ton dan hampir 30 persennya berasal dari Ukraina dan Rusia. “Artinya, total dari dua negara itu yang tidak bisa keluar gandumnya 207 juta ton.

Sehingga yang terjadi adalah di Afrika, di Asia, maupun di Eropa sendiri kekurangan pangan itu betul-betul nyata dan terjadi harga yang naik secara drastis,” ujar Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi ingin masalah pangan menjadi perhatian utama pemimpin berikutnya sehingga Indonesia bisa memiliki swasembada pangan dan menjaga ketahanan pangannya.

Untuk membantu ketahanan pangan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama pemerintah daerah menggencarkan pelaksanaan sekolah lapang iklim (SLI). Program itu dilakukan untuk melatih keterampilan petani beradaptasi dengan perubahan iklim.

“Dengan mengetahui lebih dini maka petani dapat segera menyusun rencana tanam, mulai dari penyesuaian waktu tanam, jenis tanaman yang tepat apa dan kapan harus ditanam, kapan harus menunda tanam, kapan harus memanen, pengelolaan air, apa saja yang harus disiapkan agar tidak mengalami gagal panen, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Ia berharap petani dan tenaga penyuluh pertanian bisa memanfaatkan layanan informasi cuaca dan iklim yang disediakan BMKG dengan baik serta mampu beradaptasi dengan situasi cuaca dan iklim kekinian.

utsman bin affan

Mengenal Sosok Utsman Bin Affan

Utsman Bin Affan – Nabi Muhammad SAW adalah sosok manusia yang paling dicintai oleh seluruh umatnya namun tidak hanya dikalangan umatnya saja keluarga dan para sahabatnya pun sangat mencintai beliau. Sebagai sahabat yang hidup sezaman dengan nabi dan menjalani hari-hari bersama nabi tentunya sifat dan karakter seorang sahabat nabi pun tidaklah jauh berbeda dengan akhlak mulia nabi itu sendiri.

Dari beberapa sahabat nabi yang kita kenal salah satunya yang pernah menjadi khalifah menggantikan kepemimpinan setelah kepergian nabi adalah Utsman Bin Affan. Beliau adalah sosok khalifah ketiga setelah Abu Bakar dan Umar Bin Khattab yang naik meneruskan pemerintahan adil dan sejahtera.

Meneladani sosoknya pastilah sangat baik karena beliau juga dikenal mempunyai suri tauladan yang baik dan patut dicontoh bagi generasi berikutnya terutama umat muslim di seluruh dunia.

Untuk itu baik untuk kita meneladani kisahnya pada pembahasan kali ini yang akan merangkum perjalanan hidupnya sebagai sosok khalifah dan sahabat nabi Muhammad SAW.

tidur

4 Waktu yang Dilarang Untuk Tidur Menurut Medis dan Islam, Yang Sering Disepelekan!

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sobat PAIS FOUNDATION yang dirahmati Allah SWT

  1. Tidur Setelah Sholat Subuh Atau Tidur di Waktu Pagi

Tidur di pagi hari membuat tubuh menjadi lemah dan lesu, serta akan menghilangkan waktu yang sangat produktif. Selain itu, tidur pagi termasuk akhlak dan kebiasaan para ulama salafus sholihin dan tidak sesuai dengan perintah dan petunjuk Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ibnul Qayyim berkata, “Ada empat hal yang menghambat datangnya rezeki yaitu: tidur di waktu pagi, sedikit sholat, malas-malasan dan berkhianat”.

  1. Tidur Setelah Sholat Ashar Menjelang Magrib

Jika tidur di sore hari akan membuat keadaan seperti linglung, mendorong, badan sakit, dan mengubah seperti orang sakit. Jika terlalu sering tidur di sore hari akan membuat jiwa atau pikiran semakin buruk. Sebagian ulama mengatakan: “Siapa pun yang tidur selepas waktu ashar sehingga terhindar kejiwaannya, maka janganlah ia mencaci selain dirinya sendiri”.

  1. Tidur Setelah Selesai Makan

Jika selesai makan langsung tidur, maka proses pencernaan tidak berjalan maksimal akan menyebabkan ketidaksempurnaan dalam proses pencernaan. Karena tidur setelah makan juga dapat mencegah kesehatan.

  1. Tidur Sepanjang Hari

Tidak baik tidur sepanjang hari, kecuali dalam keadaan dan kondisi yang tidak memungkinkan seperti sakit. Terlalu banyak tidur juga tidak perlu dalam Islam dan hukumnya makruh. Banyak tidur dapat mengubah hati, menimbulkan kemalasan, dan gangguan pada tubuh.

Barakallah fiikum

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua

Bodoh

BETAPA BODOHNYA KITA

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sobat PAIS FOUNDATION yang dirahmati Allah SWT.

Kita mengetahui bahwa Sholat Sunnah dua raka’at sebelum Subuh lebih mulia daripada dunia dan isinya. Akan tetapi sayang, kita mengabaikannya begitu saja, tanpa pernah menyesalinya.

Kita mengetahui, bahwa Sholat secara berjamaah itu akan mendapat lebih 27 derajat dibanding Shalat bersendirian….
Akan tetapi ruginya, kita masih tidak mampu untuk berjamaah di Masjid atau Surau…

Kita mengetahui, bahwa ucapan Subhaanallaahi wa bihamdihi sebanyak 100 kali dalam sehari akan menghapuskan dosa-dosa kita, walaupun dosa kita sebanyak buih di lautan….
Akan tetapi sayang, berapa banyak hari kita yang berlalu tanpa kita mengucapkannya sedikitpun….

Kita mengetahui, bahwa pahala dua rakaat Dhuha setara dengan pahala 360 sedekah… Akan tetapi sayang, hari berganti hari tanpa kita melakukan sholat Dhuha….

Kita mengetahui, bahwa orang yang berpuasa sunnah karena Allah satu hari saja, akan dijauhkan wajahnya dari api Neraka sejauh 70 musim atau 70 tahun perjalanan….
Akan tetapi sayang, kita tidak mau menahan lapar…dan haus…

Kita mengetahui, bahwa siapa yang menjenguk orang sakit akan diikuti oleh 70 ribu Malaikat yang memintakan ampun untuknya….
Tetapi sayang, kita belum juga menjenguk satu orang sakit pun minggu ini…

Kita mengetahui, bahwa siapa yang membantu membangun Masjid karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala walaupun hanya sebesar sarang burung, akan dibangunkan sebuah rumah di Syurga…..
Akan Tetapi sayang, kita tidak tergerak untuk membantu pembangunan Masjid walaupun hanya dengan beberapa puluh ribu atau seribu rupiah….

Kita mengetahui, bahwa siapa yang membantu ibu tunggal dan anak yatimnya, pahalanya seperti berjihad di jalan Allah, atau seperti orang yang berpuasa sepanjang hari tanpa berbuka, atau orang yang shalat sepanjang malam tanpa tidur….
Tetapi sayang, sampai saat ini kita tidak berniat membantu seorang pun anak yatim….

Kita mengetahui, bahwa orang yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an, baginya sepuluh kebaikan dan satu kebaikan akan di lipatgandakan sepuluh kali…..
Tetapi sayang, kita tidak pernah meluangkan waktu membaca Al-Qur’an dalam jadwal harian kita….

Kita mengetahui, bahwa Haji yang mabrur, tidak ada pahala baginya kecuali Syurga, dan akan diampuni dosa-dosanya sehingga kembali suci seperti saat dilahirkan oleh ibunya….
Tetapi sayang, kita tidak bersemangat untuk melaksanakan Haji, padahal kita mampu melaksanakannya….

Kita mengetahui, bahwa orang mukmin yang paling mulia adalah yang paling banyak Shoalat Malam, dan bahwasanya Rasulullah shallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabatnya tidak pernah meremehkan Sholat Malam di tengah segala kesibukan dan jihad mereka…..
Tetapi sayang kita terlalu meremehkan sholat malam….

Kita mengetahui, bahwa hari Kiamat pasti terjadi, tanpa ada keraguan, dan pada hari itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan membangkitkan semua yang ada di dalam kubur…..
Tetapi sayang, kita tidak pernah mempersiapkan diri untuk hari itu….

Kita sering menyaksikan orang2 yang kita kenal dan kita sayangi meninggal mendahului kita….
Tetapi sayang, kita selalu hanyut dengan senda gurau dan permainan seakan kita mendapat jaminan hidup selamanya….

Ya Allah… betapa bodohnya diri ini….
Ketika semua amalan itu berlalu tanpa sedikitpun penyesalanku….

Betapa tiada berartinya hidupku ini….
Aku menginginkan Surga….tapi aku tidak bersungguh sungguh utk menggapainya…..
Usiaku berlalu begitu saja…

Maka 1000 tahun pun usiaku… akan tiada artinya bagiku….jika SURGA itu hanya sekedar angan-angan belaka… tanpa adanya amalan yg nyata….

Semoga bermanfaat
Barakallahu fiikum

sedekah

SEDEKAH TAK HANYA SEKEDAR RUPIAH

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sobat PAIS FOUNDATION yang dirahmati Allah SWT

Sedekah tidak harus berupa ‎harta atau uang. Ada sedekah yang sangat mudah untuk kita lakukan, tanpa perlu banyak mengeluarkan ‎tenaga. Sedekah itu ialah “senyuman” Hanya dengan sedikit ‎saja menarik wajah dan bibir sehingga menciptakan sebuah senyuman yang indah dan manis. ‎Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‎تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

‎“Senyummu terhadap wajah saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi 1956, ia berkata: “Hasan ‎gharib”. Dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih At Targhib).‎

Kalaupun kita sulit untuk memberikan senyuman, janganlah sampai menampakkan wajah yang masam ‎dan sinis. Tampilkan wajah yang indah, menyenangkan, dan menenangkan untuk dipandang, karena ‎menampakkan keceriaan wajah kepada saudara kita akan mendapatkan pahala sama seperti ‎pahala orang yang bersedekah. (Lihat kitab Tuhfatul ahwadzi 6/75-76). Rasulullah shallallahu ‘alaihi ‎wa sallam bersabda,‎

‎لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْق

‎“Janganlah engkau meremehkan kebaikan sekecil apapun, walaupun itu berupa cerahnya wajahmu ‎terhadap saudaramu.” (HR. Muslim no. 2626).‎

Semoga kita menjadi orang orang yang gemar dalam melakukan kebaikan dengan bersedekah, setidaknya bisa kita mulai dengan senyuman

Dzikir Ibadah yang Sederhana Namun Sangat Mulia

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sobat PAIS FOUNDATION yang dirahmati Allah SWT
Dzikir ibadah yang sangat mulia.

Di antara fadilahnya adalah bisa lebih menenangkan jiwa, fadilah lainnya pun amat banyak, di antara dzikir yang bisa dirutinkan setiap saat, dibaca agar lisan terus basah dengan dzikrullah”.

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَحَبُّ الْكَلاَمِ إِلَى اللَّهِ أَرْبَعٌ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ. لاَ يَضُرُّكَ بَأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ.

Dari Samuroh bin Jundub, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada empat ucapan yang paling disukai oleh Allah:
(1) Subhanallah,
(2) Alhamdulillah,
(3) Laa ilaaha illallah, dan
(4) Allahu Akbar.
Tidak berdosa bagimu dengan mana saja kamu memulai”
(HR. Muslim no. 2137).

Yang dimaksud bacaan tasbih (subhanallah = Maha Suci Allah) adalah menyucikan Allah dari segala kekurangan yang tidak layak bagi-Nya.

Yang dimaksud bacaan tahmid (alhamdulillah = segala puji bagi Allah) adalah menetapkan kesempurnaan pada Allah dalam nama, shifat dan perbuatan-Nya yang mulia.

Yang dimaksud bacaan tahlil (laa ilaha illallah = tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah) adalah berbuat ikhlas dan mentauhidkan Allah serta berlepas diri dari kesyirikan.

Yang dimaksud bacaan takbir (Allahu akbar = Allah Maha Besar) adalah menetapkan keagungan atau kebesaran pada Allah Ta’ala dan tidak ada yang melebihi kebesarannya.

Empat kalimat mulia tersebut bisa berfaedah jika bukan hanya di lisan, namun direnungkan maknanya di dalam qolbu, dalam hati yang paling dalam.

Semoga amalan yang sederhana ini bisa jadi rutinitas kita sehingga lisan ini selalu basah dengan dzikrullah, dzikir pada Allah.

بَارَكَ اللّٰه فِيْكُمْ