Ayo Bersama-sama Wakafkan Sumur Bor untuk Santri di Pelosok Indonesia
Sederas Sumur yang anda Sedekahkan
Sa’ad bin ‘Ubadah radhiyallahu ‘anhu:
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمَّ سَعْدٍ مَاتَتْ فَأَىُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ « الْمَاءُ ». قَالَ فَحَفَرَ بِئْرًا وَقَالَ هَذِهِ لأُمِّ سَعْدٍ
“Wahai Rasulullah, bahwasanya Ummu Sa’ad (ibundaku) meninggal dunia. Sedekah apakah yang afdal untuknya?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sedekah air.” Lantas Sa’ad pun menggali sumur untuk ibunya, lalu ia mengatakan, “Ini sumur untuk Ummu Sa’ad (ibundaku).” (HR. Abu Daud, no. 1681. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini dhaif. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Sebagaimana yang sudah diketahui, air ini sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Air dibutuhkan oleh banyak orang dan selama air tersebut mengalir, maka orang yang bersedekah air tersebut akan mendapatkan pahala terus dan tidak terputus dan sedekah ini termasuk sedekah jariyah.
Sedekah ini bahkan bisa dilakukan atas nama ibu yang sudah meninggal dunia. Soal sedekah jariyah itu sendiri merupakan sedekah yang pahalanya akan terus mengalir sekalipun pemberi sedekah sudah meninggal dunia.
Bersedekah sumur akan memberikan pahala di hari kiamat kelak kepada orang yang melakukannya. Walaupun air di sumur tersebut hanya digunakan setetes saja, bisa menjadi salah satu penolong atau penyelamat di hari kiamat kelak.
Tidak main-main, bahkan Allah SWT berjanji bahwa pahala yang akan diberikan kepada hamba yang bersedekah adalah pahala yang berlipat ganda. Tentunya ini dengan catatan bahwa memberikan sedekah tersebut harus dengan hati yang ikhlas karena Allah SWT.
Bukan hanya itu saja, sedekah bisa menjadi teman dan akan menaungi pemberi sedekah pada hari kiamat kelak. Hari di mana dunia ini akan diporakporandakan dan tidak ada perlindungan selain perlindungan dari Allah SWT.
Insya Allah Sedekah Sumur Bor disalurkan ke
Pondok Pesantren dan Rumah Tahfidz yang membutuhkan.