Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
Hai Sobat PAIS FOUNDATION apa kabar? Semoga kita semua dalam keadaan sehat paripurna aamiin…
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
“Allahumma inni as aluka ‘ilman naafi’aa wa rizqan toyyibaa wa ‘amalan mutaqabbalaa”
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepadaMu ilmu yang manfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.”
(HR. Ibnu As-Sunni dan Ibnu Majah)
Sobat, Musibah, Ujian dan Cobaan ternyata menyimpan banyak hikmah kebaikan bagi orang – orang yang sabar
Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan:
“Seandainya saja tidak ada ujian dan cobaan di dunia, tentunya seorang hamba akan terkena banyak penyakit; takabur, ujub, diktator, dan keras hati, yang itu semua adalah sebab kebinasaan dia, cepat atau lambat”.
[Zadul Ma’ad 4/179].
Oleh karena itu, lihatlah hikmah dari setiap kejadian yang anda alami, dan ambillah sisi positifnya.
Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda:
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin, semua keadaannya bisa baik, ini tidak ada kecuali pada diri seorang mukmin”.
“Jika mendapatkan kebaikan; dia bersyukur dan itu baik untuknya. (sebaliknya) Jika tertimpa musibah, dia bersabar, dan itu juga baik untuknya”.
[HR. Muslim: 2999].
Musibah yang berat akan mendapat balasan pahala yang besar, tanda Allah cinta, Allah akan menguji hamba-Nya, dan Allah yang lebih mengetahui keadaan hamba-Nya.
Kata Lukman seorang shalih pada anaknya,
يا بني الذهب والفضة يختبران بالنار والمؤمن يختبر بالبلاء
“Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah.”
Siapa yang ridha dengan ketetapan Allah, ia akan meraih ridha Allah dengan mendapat pahala yang besar.
Siapa yang tidak suka dengan ketetapan Allah, ia akan mendapat siksa yang pedih.
Cobaan dan musibah dinilai sebagai ujian bagi orang yang beriman, jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Allah akan segerakan hukumannya di dunia dengan diberikan musibah yang ia tidak suka sehingga ia keluar dari dunia dalam keadaan bersih dari dosa.
Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Allah akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat, hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.
Ath Thibiy berkata,
“Hamba yang tidak dikehendaki baik, maka kelak dosanya akan dibalas hingga ia datang di akhirat penuh dosa sehingga ia pun akan disiksa karenanya.”
(Lihat Faidhul Qodir, 2: 583, Mirqotul Mafatih, 5: 287, Tuhfatul Ahwadzi, 7: 65)
Dalam Tuhfatul Ahwadzi disebutkan,
“Hadits di atas adalah dorongan untuk bersikap sabar dalam menghadapi musibah setelah terjadi dan bukan maksudnya untuk meminta musibah datang, karena ada larangan meminta semacam ini.”
Jika telah mengetahui faedah faedah di atas, maka mengapa mesti bersedih….?
“Sabar dan terus bersabar, itu solusinya”.
Semoga Allah memberikan Hidayah dan Rahmat-Nya serta menerima amal ibadah kita aamiin
بَارَكَ اللّٰه فِيْكُمْ