Berita

AYO DONOR DARAH (Saatnya Peduli, Saatnya Berbagi, Selamatkan Sesama)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hai sobat PAIS FOUNDATION

Sudah Donor Darahkah kamu bulan ini? Atau belum pernah Donor Darah?

Yuk kita Donor Darah tgl 27 September bersama PAIS FOUNDATION.
100 Pendaftar pertama dapat sembako dan hadiah menarik lohh…

Sebelum itu yuk simak dulu manfaat Donor Darah, ternyata selain bisa berbagi menyelamatkan nyawa orang lain, donor darah juga banyak memiliki manfaat kebaikan untuk diri kita. Ini dia Penjelasannya

Tahukah Anda bahwa setiap 8 detik, ada satu orang yang membutuhkan transfusi darah di Indonesia dan setiap menitnya, ada 10 orang sekarang menanti donasi donor darah? Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015, Indonesia kekurangan jumlah produksi darah secara nasional, yaitu sekitar 500 ribu kantong tiap tahunnya. Bisa jadi kesadaran masyarakat untuk menjadi pendonor sukarela masih rendah. Padahal, banyak sekali manfaat rutin donor darah bagi kesehatan pendonornya.

Mental Health Foundation menyebut, donor darah dapat mengurangi stres, meningkatkan persepsi terhadap keadaan emosional yang meliputi kepuasan hidup dan kebahagiaan hidup (emotional well-being), baik untuk kesehatan tubuh, membantu menyingkirkan perasaan negatif, menciptakan rasa saling memiliki dan mengurangi perasaan kesepian (isolation).

Lebih jauh lagi, penelitian pun membuktikan berbagai manfaat donor darah terhadap kesehatan, apalagi jika dilakukan secara rutin (dengan jarak minimal 3 bulan).

  1. Menjaga kesehatan jantung
    Menurut dr. Nitish Basant Adnani, BMedSc, dari KlikDokter, pada darah terdapat zat besi. “Zat ini memengaruhi kekentalan darah. Kadar zat besi yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan kekentalan darah dan mempercepat proses oksidasi dari kolesterol,” jelasnya.

Lebih lanjut lagi, proses oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang Anda terkena serangan jantung dan stroke. Saat Anda rutin donor darah, maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil, yang ini artinya ini dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Manfaat tersebut pun terbukti lewat penelitian yang dipublikasikan di “American Journal of Epidemiology”, yang mana disebut bahwa donor darah turunkan risiko penyakit jantung sebesar 33 persen dan risiko mengalami serangan jantung hingga 88 persen. Selain itu, data dari American Medical Association menyampaikan, donor darah setiap 6 bulan sekali dapat menurunkan risiko Anda yang berusia 43-61 tahun mengalami serangan jantung dan stroke.

  1. Meningkatkan produksi sel darah merah
    Ketika ditanya apakah ingin menyumbangkan darah, tak sedikit orang yang takut bahwa sel darah merahnya berkurang. Tak perlu panik, “Setelah melakukan donor darah, tubuh (lewat sumsum tulang belakang) akan bekerja untuk mengganti kehilangan darah yang terjadi. Donor darah akan menstimulasi produksi sel darah merah yang baru, sehingga membantu menjaga kesehatan tubuh Anda,” ungkap dr. Nitish.
  2. Mau turunkan berat badan? Coba donorkan darah!
    Mendonorkan darah bisa jadi salah satu penunjang diet dan pembakaran kalori yang cukup ampuh. Dengan memberikan sekitar 450 ml darah, dikatakan jumlah kalori yang terbakar adalah sekitar 650 kCal—cukup banyak untuk membantu mencapai berat badan ideal.

Meski demikian, dr. Nitish mengingatkan untuk tidak menjadikan donor darah sebagai cara utama membakar kalori. Anda hanya bisa mendonorkan darah paling cepat setiap 3 bulan, bergantung dari kondisi kesehatan dan kadar hemoglobin yang dimiliki.

  1. Usir hipertensi
    Saat Anda donor darah, sejumlah ferritin dari tubuh akan keluar bersama dengan darah yang didonorkan, sehingga kadar ferritin dalam tubuh pendonor pun berkurang. Kata dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, kadar ferritin yang sedikit ini akan mengurangi stres oksidatif, sehingga mengurangi berbagai gejala sindrom metabolik.

Manfaat ini pun sejalan dengan hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal “BMC Medicine”. Sekelompok pasien dengan sindrom metabolik yang menjalani donor darah mengalami penurunan tekanan darah setidaknya 6 minggu setelah donor darah. Tak hanya itu, kadar gula darah dilaporkan berkurang secara signifikan.

“Meski demikian, donor darah tidak dapat menggantikan pengobatan hipertensi dari dokter. Penderita hipertensi yang sedang dalam pengobatan tetap disarankan untuk mengonsumsi obat secara rutin demi mencapai tekanan darah yang normal,” dr. Sepri mengingatkan.

  1. Menurunkan risiko kanker
    Ini berkaitan dengan kemampuan donor dalah dalam menjaga kadar zat besi agar tetap berada pada batas normal dalam darah. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam “Journal of the National Cancer Institute Volume 100”, orang-orang yang rutin donor darah mengalami penurunan risiko beberapa jenis kanker seperti kanker hati, usus besar, paru, esofagus, dan perut.

Tak hanya itu, dalam “Journal of the National Basic and Clinical Physiology and Pharmacology” disebut bahwa mendonorkan darah dapat menurunkan penanda inflamasi dan meningkatkan kekuatan antioksidan.

  1. Deteksi penyakit serius
    Setiap Anda ingin donor darah, prosedur standarnya adalah pemeriksaan darah dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Bagi penerima darah, ini merupakan informasi penting sebagai antisipasi penularan penyakit melalui transfusi darah. Sedang bagi pendonor, ini merupakan “rambu peringatan” agar Anda lebih peduli terhadap kesehatan.

Kepada Health, Phillip DeChristopher, M.D., Ph.D., direktur Loyola University Health System, Amerika Serikat, mengatakan bahwa dengan donor darah rutin, Anda akan langsung diberitahu ada atau tidaknya kondisi medis tertentu. Meski demikian, donor darah tak bisa menggantikan kunjungan dokter, ya.

  1. Hidup lebih lama
    Membantu sesama (yang salah satunya adalah dengan donor darah sukarela) adalah salah satu cara untuk bisa hidup lebih lama. Menurut sebuah penelitian di jurnal “Health Psychology”, orang-orang yang mengajukan diri secara sukarela dengan alasan altruistik (menolong tanpa mengharap imbalan atau tidak memperhatikan kepentingan diri sendiri), ditemukan secara signifikan menurunkan risiko kematian selama 4 tahun ke depan dibandingkan mereka yang mengajukan diri demi kepentingan mereka sendiri.

LEBARAN ANAK YATIM 10 MUHARRAM

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh..
Hai Sobat PAIS FOUNDATION

sudah tahu kah kamu tentang lebaran anak yatim? Yang belum tahu yuk simak penjelasannya dibawah ini

Tradisi menyantuni anak yatim pada tanggal 10 Muharram memang sudah ada sejak dulu. Tradisi ini dilakukan oleh para ulama maupun masyarakat umum.

Lalu, muncul istilah Idul Yatama (Hari Raya Anak Yatim) dari tradisi tersebut. Namun, Idul Yatama adalah momen untuk membahagiakan hati anak yatim. Tidak dimaksudkan sebagai hari raya seperti Idul Fitri atau Idul Adha.

Istilah Idul Yatama (Hari Raya anak yatim) sebenarnya hanyalah ungkapan kegembiraan bagi anak-anak yatim, sebab pada saat itu banyak orang yang memberikan perhatian dan santunan kepada mereka.

Dalam hadits riwayat Abu Dawud ra. dinyatakan bahwa Hari Raya umat Islam hanya ada dua, yaitu Idul Adha dan Idul Fitri :

عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ وَلَهُمْ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا، فَقَالَ: مَا هَذَانِ الْيَوْمَانِ؟ قَالُوا: كُنَّا نَلْعَبُ فِيهِمَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا: يَوْمَ الْأَضْحَى، وَيَوْمَ الْفِطْرِ “

Dari Anas, ia berkata : Rasulullah SAW datang ke Madinah dan mereka (orang Madinah) menjadikan dua hari raya di mana mereka bergembira. Lalu Rasulullah bertanya:

“Apa maksud dua hari ini?” Mereka menjawab: “Kami biasa bermain (bergembira) pada dua hari ini sejak zaman Jahiliyah.”

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menggantikan untukmu dengan dua hari raya yang lebih baik dari padanya, yaitu hari raya Adha dan hari raya Fitri (HR : Abu Daud : 1134).

Momentum 10 Muharram dijadikan sebagai Idul Yatama, berdasarkan anjuran untuk menyantuni anak-anak yatim pada hari tersebut.

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyayangi anak-anak yatim. Dan beliau lebih menyayangi lagi pada hari Asyura (tanggal 10 Muharram).

Di mana pada tanggal tersebut, Beliau menjamu dan bersedekah bukan hanya kepada anak yatim, tapi juga keluarganya.

Kemudian dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-i wal Mursalin disebutkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda:

مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أَعْطَاهُ اللَّهُ تَعَالَى ثَوَابَ عَشْرَةِ آلافِ مَلَكٍ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةِ آلَافِ حَاجٍّ وَمُعْتَمِرٍ وَعَشْرَةِ آلافِ شَهِيدٍ ، وَمَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً

“Barangsiapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharram, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada’. Dan barang siapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya“.

Penjelasan tentang kemuliaan bulan Muharram ini ditulis oleh KH Sholeh Darat pada bulan Muharram tahun 1317 H.

Dan ini penjelasan Menurut Buya Yahya menjelaskan bagaimana posisinya lebaran anak yatim dalam Islam.

“Hari raya Islam itu ada dua, hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Tidak ada lebarannya anak yatim terus kita santuni di Bulan Muharam,” kata Buya Yahya.

Ia menuturkan, kalau mau menyantuni anak yatim, jangan saja di Bulan Muharam. Bulan-bulan lainnya juga bagus.

“Kalau orang mau menyantuni anak yatim di bulan Muharam juga boleh. Namun, jangan dikhususkan di bulan Muharam saja. Anak yatim ketika makan tidak hanya di bulan Muharam, tapi setiap hari dan tiap bulan,” ujarnya.

Puasa di bulan Muharam pada 10 Muharam, kata Buya Yahya, ada peristiwa yang sangat besar. Dimana, Nabi Muhammad memerintahkan kepada para sahabatnya untuk berpuasa pada 10 Muharam.

“Dimana para sahabat nabi langsung menjalankan dan bertanya secara Iman. Sahabat nabi bertanya, 10 Muharam adalah hari yang diagungkan Yahudi, sementara engkau melarang kami menyerupai kaum lain,” tutur Buya Yahya.

Buya Yahya melanjutkan, apa jawaban Nabi Muhammad, kalau seandainya aku hidup di tahun yang akan datang aku akan berpuasa tanggal 9 Muharam.

Maka tolong ini diamalkan, berniatlah untuk tanggal 10 Muharam. Karena bulan yang agung di bulan Muharam adalah tanggal 10 yang disebut dengan Asyuro,” ucap Buya Yahya.

Jadi, kata Buya Yahya, agar berbeda dengan kaum Yahudi, maka puasanya jangan tanggal 10 Muharam saja. Tapi ditambahkan dari tanggal 9 Muharam.

“Kesunahan ditambah kesunahan, puasanya bukan tanggal 10 saja, mulai tanggal 9 dan 10 Muharam, mari kita berpuasa. Apabila tanggal 9 tidak sempat berpuasa, maka ditambah lah menjadi tanggal 10 dan 11 Muharam untuk berpuasa,” ungkapnya.

Kemudian Seperti dikutip dari situs resmi NU, KH Sholeh Darat menyebutkan dalam kitab Lathaifut Thaharah wa Asrarus Shalah tentang kemuliaan bulan Muharram.

“Bahwa awal Muharram itu adalah tahun barunya seluruh umat Islam. Adapun tanggal 10 Muharram adalah “Hari Raya”yang digunakan untuk bergembira dengan shadaqah,” ujarnya.

Hari raya ini, lanjutnya, adalah untuk mensyukuri nikmat Allah, bukan hari raya dengan shalat. Tetap hari raya dengan pakaian rapi dan memberikan makanan kepada para faqir.

“Sebaiknya orang Islam mengetahui tahun baru Islam. Hari wuquf di Arafah itu akan menjadi hari pertama bulan Muharram dan akan menjadi tanggal 27 bulan Rajab,” tukas KH Sholeh Darat.

Islam mempunyai dua belas bulan dalam hitungan satu tahun menurut hitungan yang telah ditetapkan.

Empat bulan di antaranya adalah bulan yang dimuliakan oleh Allah Swt yaitu, bulan Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Sejumlah ahli tafsir bahkan menyebut, amalan-amalan ibadah yang dilakukan selama empat bulan haram itu bakal dilipatgandakan pahalanya.

Demikian pula balasan untuk perbuatan buruk pada 4 bulan ini, akan lebih besar. Hal ini seperti dijelaskan Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir:

“Allah SWT mengkhususkan empat bulan haram dari 12 bulan yang ada, bahkan menjadikannya mulia dan istimewa, juga melipatgandakan perbuatan dosa di samping melipatgandakan perbuatan baik.”

Niat Puasa Dzulhijah

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hai Sobat PAIS FOUNDATION
Sudah bisa belum niat puasa di bulan Dzulhijah?
Yuk kita hafalkan bersama
Puasa Dzulhijjah merupakan ibadah yang dianjurkan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. 10 hari pertama bulan Dzulhijjah memang penuh keistimewaan. Bulan terakhir dalam penanggalan Hijriah ini penuh dengan kesempatan untuk mendapatkan pahala.

Selain puasa Dzulhijjah, ada pula puasa Tarwiyah dan Arafah yang bisa dilakukan. Ketiga amalan puasa tersebut merupakan amalan yang dapat dilakukan dari awal bulan Dzulhijjah hingga sebelum hari raya Idul Adha.

Selain ibadah haji, kurban dan tentunya Salat Idul Adha, umat Islam juga bisa mengamalkan ibadah puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah di bulan ini.

7 hari pertama bulan Dzulhijjah disebut juga puasa Dzulhijjah, hari ke-8 merupakan puasa Tarwiyah, dan hari ke-9 merupakan puasa Arafah.

Amalan puasa Dzulhijjah juga merujuk pada sabda Rasulullah SAW:

“Tidak ada hari di mana amal salih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya, ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab, ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya, lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya.”

Untuk durasinya, sama seperti puasa pada umumnya, yakni dari mulai terbit fajar sampai terbenam matahari. Bagi orang yang memiliki utang puasa Ramadan, diperbolehkan mengqadanya bersamaan puasa sunah Dzulhijjah.

Bahkan, menurut Sayyid Bakri Syatha (w. 1892 M.) dengan mengutip fatwa Al-Barizi, andaikan puasanya hanya niat qada, maka mendapat pahala keduanya, melansir laman Nahdlatul Ulama (NU).

Berikut niat puasa Dzulhijjah:

  • Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah:

“Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala. Artinya, “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’ala.”

  • Niat puasa sunnah pada 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyyah):

“Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala. Artinya, “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’ala.”

  • Niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah):

“Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala. Artinya, “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’ala.”

Karena puasa Dziulhijjah merupakan puasa sunah, bagi orang yang lupa niat pada malam hari, boleh niat siang harinya, yakni pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu zuhur), selagi ia belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Berikut adalah lafal niat ketika siang hari:

Setelah selesai dengan ibadah puasa sunah 7 hari di awal bulan Dzulhijjah, umat Muslim yang masih ingin memperoleh keberkahan dari Allah SWT bisa melanjutkan dengan niat puasa Tarwiyah. Keutamaan puasa tarwiyah adalah dapat menghapuskan dosa satu tahun bagi siapa pun yang melakukannya.

Niat puasa Tarwiyah diucapkan pada tanggal 8 Dzulhijjah, tepat setelah puasa 7 hari selesai atau dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Niat puasa Tarwiyah:

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah tarwiyah karena Allah ta’ala.”

Setelah membaca niat puasa tersebut, bisa menjalankan sahur pada dini hari dan menjalankan puasa Tarwiyah.

Setelah menjalankan puasa Tarwiyah, ada pula puasa sunah Arafah yang dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang menjalankan ibadah Haji. Puasa sunah Arafah dilakukan tepat setelah puasa Tarwiyah, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Keutamaan puasa Arafah ini tidak main-main, yaitu bisa menggugurkan dosa selama dua tahun. Rasulullaah SAW bersabda tentang puasa Arafah:

“Puasa Asyura dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu, dan puasa Arafah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. An Nasaa’i).

Niat puasa Arafah:

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: “Saya niat puasa Arafah, karena Allah ta’ala.”

Niat puasa Arafah ini bisa dibaca begitu selesai menjalankan ibadah puasa Tarwiyah di hari sebelumnya.

Dilipatgandakan pahalanya adalah salah satu keutamaan puasa sunnah Dzulhijjah. Pahala ibadah pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah mendapat pahala berlipat ganda daripada ibadah di bulan lain.

Rasulullah bersabda, yang artinya, “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan salat malam setara dengan salat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Trmidzi)

Keutamaan lainnya adalah penghapusan dosa. Berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah) dapat menghapus dosa selama dua tahun. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya, “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim)

Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapuskan puasa Arafah adalah dosa kecil (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113). Hari pembebasan dari siksa neraka juga termasuk dalam keutamaan puasa sunnah tersebut. Disebutkan bahwa hari Arafah adalah hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka daripada hari-hari lainnya.

Pemahaman atas pembebasan atas siksa neraka ini merujuk pada sabda Rasulullah, yang artinya, “Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Ia mendekat, lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata, ‘Apa yang mereka inginkan?'” (HR Muslim)

Selain berpuasa, mengutip muslim.or.id, amalan lain yang disarankan selama bulan Dzulhijjah adalah dzikir. Lebih diutamakan untuk berdzikir di 10 hari pertama bulan ini dengan memperbanyak membaca takbir, tahlil, dan tahmid.

Ibadah lainnya adalah membaca al-qur’an, sedekah, dan kurban. Allah SWT berfirman yang artinya, “Maka salatlah kamu untuk Tuhanmu dan berkurbanlah!” (QS. Al-Kautsar: 2)

“Barang siapa yang salat seperti kita salat, dan berkurban seperti kita berkurban, maka sungguh ia telah mengerjakan kurban dengan benar. Dan barang siapa yang menyembelih kurbannya sebelum salat Iduladha, maka kurbannya tidak sah.” (HR. Al Bukhari)

Ibadah lain yang juga identik dengan bulan Dzulhijjah adalah pergi haji.

BELANJA BERSAMA ADIK ADIK YATIM 2021

Bismillahirrahmanirrahim

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Alhamdulillah telah terlaksana kegiatan 🛒 “belanja bareng yatim 2021” 🛒 di Wholesale Lotte Ciputat –
19 Agustus 2021.

Memperingati hari kemerdekaan dan lebaran yatim, Yayasan Pundi Amal Insan Sejahtera meramaikannya dengan sebuah kegiatan happy dan seru yaitu BELANJA BERSAMA, dalam acara tersebut kita langsung berbelanja ditempat dan adik adik bisa memilih apa saja yang mereka sukai akan tetapi Kakak PAIS tetap memantau dan memberikan beberapa item yang wajib dibeli.

Atas nama panitia dan pengurus yayasan mengucapkan banyak terimakasih tak terhingga kepada Ayah/Bunda dan seluruh donatur atas doanya, donasinya dan partisipasinya.

semoga keikhlasannya di balas oleh Allah SWT dengan keberkahan hidup, keselamatan, kedamaian, kemudahan segala hajat, dan Rezeki yang makin bertambah dan terus bertambah.
Aamiin..

Barokallahufiikum😇

Salam hormat penuh syukur
Relawan | Yayasan Pundi Amal Insan Sejahtera🍀

Doa Bersama dan Berbagi Jum’at Berkah

ALHAMDULILLAH ,
Telah terlaksana kegiatan pekan berbagi Jum’at berkah dan do’a bersama adik adik yatim.
Yang dilaksanakan pada Jumat, 13 Agustus 2021 Segala hajat, Do’a dan donasi yang Ayah/Bunda titipkan telah kami sampaikan.

Terimakasih kami ucapkan kepada Ayah/Bunda dan keluarga atas segala kebaikan dan keikhlasan nya. Semoga Allah SWT membalasnya dengan rezeki yang terus bertambah serta kebaikan didunia dan kebaikan diakhirat.

Aamiin ya rabbal alamiin.. 🤲

Barakallahu fiikum 😇🙏
Walhamdulillahirobbil A’lamiin

lihat videonya dibawah ini :
https://youtu.be/vyAuLVSXknA