Day: April 23, 2025

Kiriteria Hewan Qurban Yang Sehat Untuk Di Qurbankan

Ciri-Ciri Hewan Qurban yang Sehat untuk Diqurbankan
Ibadah qurban merupakan salah satu bentuk ketaatan umat Islam kepada Allah SWT yang dilakukan pada Hari Raya Idul Adha dan hari-hari tasyrik. Hewan yang dikurbankan harus memenuhi syarat-syarat tertentu, tidak hanya dari sisi umur dan jenisnya, tetapi juga dari segi kesehatan dan fisik. Hal ini penting agar ibadah qurban menjadi sah dan sempurna. Berikut adalah ciri-ciri hewan qurban yang sehat dan layak untuk disembelih:

  1. Berusia Cukup
    Syarat utama hewan qurban adalah cukup umur:
  • Kambing/domba: minimal berumur 1 tahun (atau sudah ganti gigi seri susu depan).
  • Sapi/kerbau: minimal berumur 2 tahun.
  • Unta: minimal berumur 5 tahun.
    Usia ini menunjukkan bahwa hewan telah mencapai kedewasaan dan layak dijadikan qurban.
  1. Tidak Cacat Fisik
    Hewan qurban harus bebas dari cacat. Beberapa cacat yang membuat hewan tidak sah dijadikan qurban antara lain:
  • Buta sebelah atau total.
  • Sakit parah yang tampak gejalanya.
  • Kaki pincang berat.
  • Kurus kering, tidak memiliki daging yang cukup.
  1. Aktif dan Responsif
    Hewan sehat umumnya akan terlihat aktif, responsif terhadap lingkungan sekitar, dan memiliki nafsu makan yang baik. Hewan yang lesu, tidak mau makan, atau sering berbaring bisa menandakan adanya masalah kesehatan.
  2. Mata Jernih dan Tidak Berair
    Mata hewan sehat akan tampak jernih, tidak berwarna keruh atau mengeluarkan cairan yang berlebihan. Kondisi mata bisa menjadi indikator awal kesehatan secara keseluruhan.
  3. Bulu Mengkilap dan Tidak Kusam
    Bulu yang rapi, bersih, dan mengkilap menunjukkan bahwa hewan tersebut dalam kondisi sehat. Sebaliknya, bulu kusam dan rontok bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan atau kekurangan gizi.
  4. Pernafasan Normal
    Perhatikan cara hewan bernapas. Hewan sehat akan bernapas dengan ritme normal, tanpa suara yang aneh atau batuk. Pernafasan yang cepat atau disertai suara bisa menandakan infeksi saluran pernafasan.
  5. Bagian Tubuh Lengkap
    Hewan qurban harus memiliki organ tubuh yang lengkap, seperti tanduk (jika memang jenisnya bertanduk), ekor, telinga, dan tidak ada bagian tubuh yang terpotong atau cacat bawaan.
    Penutup
    Memilih hewan qurban yang sehat tidak hanya menjamin kesahihan ibadah, tetapi juga menjaga kualitas daging yang akan dibagikan kepada masyarakat. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk membeli hewan qurban dari peternak terpercaya atau tempat penjualan yang telah melalui pemeriksaan dokter hewan.
    Semoga ibadah qurban kita diterima oleh Allah SWT dan membawa keberkahan bagi semua.

Langkah-langkah Pembagian Qurban Yang Baik Dan Benar

Menurut Ajaran Islam
Idul Adha merupakan momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Salah satu ibadah utama yang dilakukan saat Idul Adha adalah penyembelihan hewan qurban. Selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, qurban juga menjadi sarana untuk berbagi dengan sesama. Agar ibadah ini sesuai dengan tuntunan syariat, penting untuk memahami langkah-langkah pembagian daging qurban yang benar.

  1. Niat yang Ikhlas
    Segala amal dalam Islam dimulai dengan niat. Niat qurban harus ikhlas karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau sekadar tradisi tahunan. Niat ini juga mencakup tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub).
  2. Penyembelihan yang Sesuai Syariat
    Hewan qurban harus disembelih sesuai dengan tata cara syar’i:
  • Disembelih oleh seorang Muslim yang baligh dan berakal.
  • Menggunakan alat yang tajam.
  • Menyebut nama Allah saat menyembelih.
  • Memastikan hewan tidak mati sebelum disembelih dengan benar.
  1. Pemilihan Hewan yang Layak untuk Qurban
    Hewan yang boleh dijadikan qurban adalah unta, sapi, kambing, atau domba yang sehat, tidak cacat, dan telah cukup umur:
  • Kambing/domba: minimal 1 tahun atau gigi tetap sudah tumbuh.
  • Sapi: minimal 2 tahun.
  • Unta: minimal 5 tahun.
  1. Tata Cara Pembagian Daging Qurban
    Menurut mayoritas ulama, daging qurban dibagi menjadi tiga bagian:
    a. Sepertiga untuk Shohibul Qurban (yang berqurban)
    Shohibul qurban boleh memakan sebagian dari daging tersebut, bahkan dianjurkan untuk memakannya sebagai bentuk syukur.
    b. Sepertiga untuk Diberikan kepada Keluarga dan Kerabat
    Bagian ini diberikan kepada orang-orang terdekat, baik yang mampu maupun tidak. Tujuannya untuk mempererat tali silaturahmi.
    c. Sepertiga untuk Diberikan kepada Fakir Miskin
    Ini merupakan inti dari semangat berbagi dalam qurban. Bagian ini sebaiknya diberikan dalam bentuk mentah agar mereka dapat mengolahnya sesuai kebutuhan.
  2. Tidak Menjual Bagian dari Hewan Qurban
    Rasulullah SAW melarang menjual bagian dari hewan qurban, termasuk kulit, kepala, atau tulangnya. Semua bagian harus disedekahkan atau dimanfaatkan sendiri, bukan untuk dijual.
  3. Distribusi yang Adil dan Transparan
    Panitia qurban atau individu yang melaksanakan penyembelihan sebaiknya memastikan bahwa distribusi dilakukan secara adil, sesuai dengan daftar penerima, dan tanpa pilih kasih.
  4. Memperhatikan Adab dalam Memberi
    Saat membagikan daging qurban, lakukan dengan sopan, ramah, dan tidak merendahkan penerima. Tujuan qurban adalah menumbuhkan kepedulian sosial, bukan sekadar menyelesaikan kewajiban.

Penutup
Pembagian daging qurban bukan sekadar membagikan daging, tetapi juga wujud dari kepedulian sosial dan ketaatan kepada Allah SWT. Melakukannya sesuai dengan ajaran Islam akan membawa keberkahan, baik bagi yang berqurban maupun yang menerima.
Semoga ibadah qurban kita diterima dan menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya. Aamiin.